Diftong Dalam Bahasa Jerman: Karakteristik, Pola, Dan Pengucapan

Authors

  • Herlina Jasa Putri Harahap Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia
  • Queen Yemima Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia
  • Nurhabibah Hutagalung Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia
  • Erlika Tampubolon Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia
  • Azza Akira Syakirina Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.61579/sagita.v3i2.460

Keywords:

Diftong bahasa Jerman, fonologi, pelafalan, fonetik, analisis video

Abstract

Diftong dalam bahasa Jerman memiliki peran penting dalam fonologi karena memengaruhi pelafalan dan pemahaman kata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis diftong dalam bahasa Jerman berdasarkan stabilitas pengucapannya, yaitu diftong stabil (unveränderliche Diphthonge) dan diftong tidak stabil (veränderliche Diphthonge). Metode penelitian yang digunakan adalah analisis fonetik berbasis observasi terhadap video YouTube yang membahas cara pelafalan kata dalam bahasa Jerman. Hasil analisis menunjukkan bahwa diftong stabil meliputi /aɪ/, /aʊ/, dan /ɔɪ/, yang selalu diucapkan dengan pola tetap. Sementara itu, diftong tidak stabil mencakup kombinasi vokal seperti ie, aa, ee, oo, ue, yang dapat berubah dalam pengucapan tergantung pada konteks fonetik dan dialek. Temuan ini memberikan wawasan mengenai variasi fonetik dalam bahasa Jerman, khususnya bagi pembelajar bahasa yang ingin meningkatkan akurasi pelafalan mereka.

References

Al-Bahri, B. S., & Pujosusanto, A. (2023). Analisis kesalahan pelafalan fonem bahasa Jerman peserta didik kelas X IPA 6 SMA Negeri 1 Driyorejo. E-Journal Laterne, 12(01), 11–25.

Fitur Fonetik (Anak Usia 4-_ (Z-Library).pdf. (n.d.).

Julyarti, N. A., Saleh, N., & Rijal, S. (2021). Kemampuan Pelafalan Bunyi Vokal Dalam Bahasa Jerman. Phonologie : Journal of Language and Literature, 2(1), 32. https://doi.org/10.26858/phonologie.v2i1.25682

Misela Audila Jahrani, Aura Salsabila, & Alya Amelia Nurhaliza. (2023). Perbedaan Fonologi Bahasa Indonesia Dan Bahasa Jerman. Sintaksis : Publikasi Para Ahli Bahasa Dan Sastra Inggris, 1(4), 10–27. https://doi.org/10.61132/sintaksis.v1i4.208

Nugroho, W. K. & M. (2021). Fonetik dan fonologi Bahasa Asilulu Dialek Hitu (p. 93). 499.99215

Putri, M. V. (2016). Keliru Dengar Bunyi Vokal Dalam Bahasa Jerman: Kesulitan Mempersepsi Bunyi Dalam Keterampilan Menyimak Mahasiswa …. Kolita.Digitalnative.Id, 2014. https://kolita.digitalnative.id/assets/uploads/K16/303 Mahardhika Veronica Putri.pdf

Qalbi, U. N., Said, I. M., & Iswary, E. (2022). Analisis Kesalahan Pelafalan (Aussprache) Fonem Bahasa Jerman Di Kalangan Pelajar Sma: Kajian Komparatif. Media Bina Ilmiah, 17(1978), 331–344. http://binapatria.id/index.php/MBI/article/view/127%0Ahttps://binapatria.id/index.php/MBI/article/download/127/96

Semilir Lestari, A., Soesetyo, H. B. H., Semilir Lestari Arumwangi, Soesetyo, B. H., Arumwangi, S. L., & Soesetyo, H. B. H. (2017). Kesalahan Pelafalan Dalam Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3 Lamongan. Laterne, VI(03), 1–5.

Suhardi. (2013). Pengantar Linguistik Umum (Drs. Suhardi, M.Pd.) (z-lib.org).

Wahyu, A., S1, S., Jerman, P. B., Bahasa, F., Seni, D., Dan, B., & Jerman, S. (n.d.). Interferensi Kesalahan Pengucapan Fonem Bahasa Indonesia Terhadap Pengucapan Fonem Bahasa Jerman.

Downloads

Published

2025-04-02

How to Cite

Harahap, H. J. P., Yemima, Q., Hutagalung, N., Tampubolon, E., & Syakirina, A. A. (2025). Diftong Dalam Bahasa Jerman: Karakteristik, Pola, Dan Pengucapan . Sagita Academia Journal, 3(2), 52–56. https://doi.org/10.61579/sagita.v3i2.460